Gogle News

Meski Banjir Melanda, Warga Berangkat Shalat Tarawih Menggunakan Perahu

$rows[judul]
Masyarakat Jambi berangkat shalat tarawih saat banjir

Lantaran.com , Jambi -  Warga Kelurahan Ulu Gedong, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi berangkat tarawih ke Masjid Riyadhul Abidin menggunakan perahu kayu. 

Mereka terpaksa menaiki perahu karena sungai Batanghari merendam pemukiman dan jalan darat. Perahu yang mereka gunakan berukuran kecil yang hanya bisa dinaiki maksimal tiga orang. 

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun berangkat tarawih naik perahu kayu. Kemudian perahu tersebut diparkirkan di depan masjid yang juga masih tergenang air. Kebetulan posisi masjid lebih tinggi sehingga lantainya tak tergenang air.

Menurut warga sekitar, Hafidzoh, banjir di daerahnya sudah terjadi sejak Januari 2024. Bahkan, ketika di tempat tinggalnya tidak hujan, air tetap naik ketika ada hujan di hulu sungai Baranghari. Banjir terjadi sejak Januari 2024 dampak curah hujan yang tinggi. Banjir sekarang sudah jarang. Kalau dulu hampir setiap tahun, jelasnya, Jumat (22/3/2024).

Menurutnya, banjir kali ini termasuk parah dan berlangsung lama, hingga tiga bulan. Akibatnya transportasi darat terputus. Kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil harus dibawa ke daerah lain yang lebih tinggi.

Baca Lainnya :

Selain itu, aktivitas di kebun dan sawah juga terganggu karena tergenang air. Untungnya sebagian besar rumah penduduk dibangun dengan model panggung. Namun, tetap terdampak pada mata pencarian dan cocok tanam.   

“Dulu pernah banjir juga, tapi tidak selama yang sekarang, ini hampir 3 bulan. Saat banjir agak terganggu, karena transportasi susah, kendaraan roda 2 dan 4 harus dititip di tetangga yang di pinggir jalan aspal, di masjid dan tinggi. Yang berkebun dan bersawah jadi susah," imbuhnya.

Hal serupa disampaikan Zarwan Abizar, banjir yang terjadi kali memang lebih besar dari biasanya. Bahkan sepuluh tahun terakhir, awal tahun 2024 ini masuk dalam kategori dampak terbesarnya.