Gogle News

Nguri-nguri Tradisi Senandung Sholawat Burdah Khas Banyuwagi yang Kian Surut

$rows[judul]
(Foto : Seni tradisi Pembacaan Senandung Sholawat Burdah Warga Glagah/Lantaran.com)

Lantaran.com,Banyuwangi -Dalam rangka Nguri-nguri tradisi khas Osing Banyuwangi Jawa Timur, Pesinauan - Sekolah Adat Osing yang berada di Desa Oleh Sari, Kecamatan Glagah, menggelar acara kegiatan pembacaan Sholwat dengan melantunkan syair-syair sholawat Burdah, di Pesinauan Sekolah Adat Osing, Pada Rabu (10/07/2024) menjelang malam.

Sebelas orang bersarung batik dan berpeci hitam duduk bersila dalam formasi saling berhadapan. Sebagian besar dari mereka memegang gendung dan gembrung, alat musik sejenis rebana dalam ukuran besar dan sedang. Sambil memukul alat musik perkusi itu mereka melafalkan syair-syair puitis berbahasa Arab. 

Namun saat melafalkan syair itu mereka melantunkannya dengan irama gending-gending Osing Banyuwangi. Dalam beberapa bagian, gending-gending berbahasa Osing juga turut mengisi repertoar tradisional tersebut. 

Menurut Masruri F. Yudhistira, ketua pelaksana kegiatan dari Pesinauan, menyampaikan, Acara Seni tradisi tersebut dalam masyarakat Banyuwangi dikenal dengan nama Burdah, dimana Syair-syair yang dilantunkan dalam burdah bersumber dari kitab Al-Barzanji yang didalamnya terdapat teks Qasidah Burdah. 

Pertunjukan Burdah, meskipun hingga saat ini masih hidup tradisi pertunjukannya, namun bisa dikatakan amat jarang dan langka,"ujarnya.

Baca Lainnya :

Di sisi lain, menurut Masruri menerangkan, Seiring perkembangan zaman dan maraknya kesenian modern, kesenian Burdah yang dimainkan oleh kaum pria paruh baya tersebut nyaris tenggelam karena jarang diundang saat ada hajatan.

Kendati demikian, Masruri menegaskan dengan Hal itu secara tidak langsung mempengaruhi jumlah kelompok Burdah yang masih bertahan. 

"saat ini grup kesenian Burdah di Banyuwangi hanya tinggal satu grup saja yang bertahan, yaitu grup burdah Sekarwangi dari Dusun Mandaluko. Padahal sebelumnya terdapat setidaknya tiga grup burdah di Desa Kemiren, Dusun Mandaluko, dan Desa Jambesari,"tuturnya.