![$rows[judul]](https://lantaran.com/asset/foto_berita/AHY_DILANTIK_MENTRI_ATRBPN_(29).jpg)
Ogoh-ogoh koruptor di lapangan Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi
Patung tersebut biasanya digambarkan sebagai makhluk-makhluk mitologis atau tokoh-tokoh legendaris yang sering terdapat dalam cerita rakyat.
Tak hanya itu saja, Ogoh-ogoh dibuat dengan ukuran yang besar dan menakutkan, dilengkapi dengan hiasan berwarna-warni dan bercahaya.
Ogoh-ogoh tersebut diarak keliling desa diiringi dengan musik dan tari-tarian, hingga akhirnya dibakar di tempat terbuka pada malam hari sebelum Nyepi.
“Proses pembakaran ogoh-ogoh tersebut memiliki makna simbolis sebagai upaya membersihkan diri dari kejahatan dan keburukan serta memulai lembaran hidup baru,” pungkasnya.***