Puncaknya, pada 14 Maret 2024 yang mana para karyawan dan buruh Perkebunan PT Bumisari bersepakat hendak melakukan kerja bakti pembersihan dan pembenahan jaringan listrik yang putus akibat tertimpa pohon mahoni diduga ditebang oleh sekelompok orang tidak dikenal.
"Tetapi dalam prosesnya perbaikan dan pembersihan tersebut, para karyawan Bumisari malah mendapatkan aksi tidak baik oleh Rukun Tani Sumberrejo Pakel" ungkapnya.
Para karyawan yang melakukan perbaikan itu dihadang, bahkan dia mengakui dilempari batu menggunakan ketapel. Sehingga berdampak antara karyawan buruh Bumisari bersitegang dengan sekelompok emak-emak masyarakat Rukun Tani Sumberrejo.
"Alhasil, sejumlah karyawan Bumisari mengalami luka-luka dan harus dilakukan perawatan," sebutnya.
Sastiyanto menegaskan, jika para karyawan dan buruh PT Bumisari, kelompok SPSI tersebut tidak pernah melakukan pemukulan.
Sedang saat itu, keberadaannya juga tidak melakukan provokasi ataupun memancing terjadinya konflik, akan tetapi para karyawan dan buruh PT Bumisari bersih kukuh mempertahankan pekerjaan yang selama ini lahannya sudah diambil alih oleh rukun tani sumberrejo pakel.