Gogle News

Konflik Agraria Bumisari, Saling Serang Warga Pakel Sebut Adanya Provokator Warga Merasa Diintimidasi, dan Menduga Konflik terjadi Ada Oknum Provokasi

$rows[judul]
Situasi Mencekam Konflik Agraria Warga Pakel Lahan Perkebunan Bumisari. (Lantaran.com)

Lantaran.com, Banyuwangi - Komplotan orang diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses mengeroyok satu orang petani warga Desa Pakel,Banyuwangi, Jawa Timur. Pelaku diduga memukul tengkuk leher petani hingga pingsan. 

Hal tersebut disampaikan salah satu warga Pakel, Sri Maryati mengatakan, bahwa insiden tersebut terjadi saat sejumlah karyawan Bumisari berdatangan di area perkebunan warga. Bahkan, membawa massa dan juga melakukan pengerusakan tanaman di area lahan milik warga.

"Tanaman seluas dua hektare milik warga dirusak, bahkan posko yang didirikan warga di tengah jalan juga dibakar," ucap Sri Maryati.

Dalam cerita yang di sampaikan Maryati, Bahwa saat itu dia melihat kedatangan sekelompok karyawan Bumisari itu, lanjut Maryati, membuat warga merasa geram. Karena merasa terprovokasi menciptakan situasi konflik kembali.

"Sejumlah massa dari pihak perkebunan Bumisari juga terlihat membawa senjata api dan senjata tajam (sajam), sehingga membuat warga berusaha segenap tenaga mempertahankan diri dan lahannya," ungkapnya.

Baca Lainnya :

Namun, Maryati menggambarkan dalam ceritanya bahwa akibat ulah para karyawan Bumisari mengakibatkan satu warga paskah bersih tegang mendapatkan aksi kekerasan fisik. Dimana korbannya salah satu emak-emak yang mengalami luka memar pada bagian tangan, lengan dan kakinya.

"Ada beberapa karyawan Bumisari yang pulang dan meminta maaf kepada kami, beberapa dari mereka itu merasa dibodohi dan dibayar untuk menyerang petani Pakel," pungkasnya.

Sementara itu,dengan adanya peristiwa kejadian konflik mendapatkan tanggapan dari beberapa pihak dari direktur lembaga organisasi Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi Jawa Timur, Wahyu Eka Setyawan, mengatakan, peristiwa anyar di Pakel tersebut bukanlah pertama kali.