Namun, Kepala Administratur (ADM) Perhutani Banyuwangi Barat, Achmad Muchlisin, menepis kabar yang beredar di media tentang adanya aksi pembalakan liar yang melibatkan oknum Perhutani di lahan Perhutani KPH Banyuwangi Barat.
"Saya tegaskan, 99 persen tidak ada keterlibatan petugas Perhutani dan itu bukan aksi pembalakan liar," kata Muchlisin.
Muchlisin menjelaskan bahwa setelah menerima laporan, petugas langsung turun ke lokasi untuk mengecek dan mengidentifikasi kayu pohon pinus tersebut. Menurutnya, kejadian bermula dari salah satu warga yang melihat kayu pohon pinus yang roboh dan kemudian memotongnya. Hal ini dilakukan karena pohon tersebut berada di dekat destinasi wisata yang ada di Songgon dan dianggap mengganggu aliran sungai yang menjadi lintasan wisata arung jeram.
Muchlisin juga menambahkan bahwa kayu yang dipotong tersebut rencananya akan digunakan sebagai material untuk memperbaiki salah satu fasilitas di wisata pinus Rimba Ayu. Setelah dilakukan identifikasi, batang pohon yang roboh diamankan petugas di tempat penitipan kayu (TPK) Songgon.