Menurut Mas Bono, sapaan akrab Ketua IJTI Banyuwangi, Lomba Video Pendek merupakan perlombaan yang cukup relevan diera Revolusi Industri 4.0. Dimana seluruh aktivitas manusia sudah berbasis internet atau era digital. Lomba bukan hanya mendorong terciptanya peran serta masyarakat untuk menggunakan hak pilih langsung dari akar rumput.
Tapi juga menjadi wadah kreativitas generasi muda serta seluruh elemen masyarakat. Sekaligus menjadi wahana bersama dalam memerangi informasi hoaks yang kian hari makin marak berseliweran di dunia maya.
“Memperbanyak konten-konten positif hingga saat ini masih menjadi obat mujarab untuk melawan hoaks. Konten positif juga menjadi wujud peran serta bersama dalam meng edukasi serta menularkan motivasi, inspirasi dan optimisme kepada masyarakat,” cetus Mas Bono.
Ditambahkan, semakin berkembangnya pengguna media sosial diera digilal merupakan sebuah keniscayaan. Dan ujungnya, muncul fenomena Post Truth, sebuah kondisi dimana fakta aktual sering diabaikan dan digantikan oleh daya tarik emosi dan prasangka pribadi dalam upaya mempengaruhi opini publik. Atau era dimana media sosial menjadi sarana menebar kebohongan yang menyamar menjadi kebenaran dengan memainkan emosi dan perasaan netizen.
“Untuk itu, mari kita bersama memproduksi konten-konten berkualitas untuk melawan informasi hoaks. Mari membangun citra baik daerah, motivasi, edukasi dan menebar optimisme,” papar pria yang juga dipercaya menjadi Kepala Biro TIMES Indonesia Banyuwangi ini.
Lomba Video Pendek ‘Sukseskan Pilkada Kabupaten Banyuwangi 2024’ diikuti oleh 37 peserta. Jumlah tersebut terbilang cukup fantastis mengingat durasi pengiriman karya yang relatif singkat, hanya 12 hari. Mulai 14-26 November 2024.
Hasil penilaian dewan juri, diputuskan Wildan Rosadi dari kelompok Nom-Noman, tampil menjadi juara 1. Dengan wajah sumringah, pemuda asal Dusun Lugjag, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi ini menyebut bahwa Lomba Video Pendek sangat bermanfaat bagi pemuda di Banyuwangi untuk ikut berkontribusi mensukseskan Pilkada Serentak 2024.
“Meskipun pada pemilu kita beda pilihan, sekarang saatnya kita bersatu untuk bersama-sama membangun Banyuwangi yang lebih baik lagi,” ujar Wildan.