![$rows[judul]](https://lantaran.com/asset/foto_berita/IMG-20251007-WA0008.jpg)
Lantaran.com, Sidoarjo - Perusahaan tambang emas di Banyuwangi, Jawa Timur, PT Bumi Suksesindo (PT BSI) mengirimkan tim tanggap darurat atau Emergency Response Team (ERT) ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Tim yang diberangkatkan pada Selasa, 30 September 2025, itu akan membantu dalam proses evakuasi dan penanganan korban musibah runtuhnya bangunan mushola tiga lantai pada Senin, 29 September 2025 lalu.
Setibanya di lokasi, tim dari anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk ini langsung bergabung dengan perusahaan lainnya di bawah koordinasi Tim ESDM Siaga Bencana. Yaitu PT Freeport Indonesia dan PT POMI Paiton Energy. Selain itu, tim juga berkoordinasi dengan Basarnas untuk teknis pencarian dan evakuasi korban.
Hari pertama, fokus utama Tim ESDM Siaga Bencana adalah membuka akses menuju korban responsif.
“Kondisi lapangan berisiko tinggi sehingga operasi berjalan secara hati-hati sesuai protap (prosedur tetap) keselamatan,” kata kapten lapangan ERT PT BSI “Tupiert” Soni Adi Santoso, Senin (6/9/2025).
Soni juga bercerita bahwa timnya mendapat tugas untuk menjangkau empat orang korban responsif. Namun, terdapat banyak hambatan bagi tim untuk menerobos masuk. Akses menuju korban tersebut sangat sempit, hanya bisa dilalui oleh orang berperawakan kurus.
Struktur bangunan pun terlihat tidak stabil. Reruntuhannya membentuk pola pancake, yaitu beton yang jatuh saling menindih sehingga berisiko runtuh susulan.
“Di lokasi juga teridentifikasi adanya hazard asbestos yang bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi personel,” kata Soni.
Penggunaan alat berat hanya sebagai opsi terakhir apabila sudah ada kepastian korban hidup berhasil dievakuasi atau setelah fase pencarian darurat (Golden Time) dinyatakan berakhir.