Kekuatan keduanya bisa semakin dahsyat manakala ada sosok KH.Mohammad Ali Makki Zaini, mantan ketua PCNU Banyuwangi ikut bergabung di dalamnya. Sebab, baru-baru ini Gus Makki dan Gus Munib juga menyatakan siap bersinergi membangun Banyuwangi. Gus Makki, dianggap tokoh yang selama ini berbeda pandangan politik dengan kubu pendopo, dan itu sudah dimulai sejak Pilkada 2020 silam.
Jika ketiga tokoh ini, Sumail, Gus Munib dan Gus Maki benar-benar bersatu dan berkolaborasi (misalnya Gus Makki penglima perangnya, sementara Sumail dan Gus Munib calonnya). Tentu akan menjadi kekuatan maha dahsyat dan bisa melebihi pasangan dahsyat Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko pada Pilkada 2010 silam. Betapa tidak, tiga figur ini sama-sama memiliki basis masa yang besar dan sangat solid. Oleh karena itu, Ipuk Fiestiandani bupati saat ini dituntut sangat waspada. Apakah dia kembali berpasangan dengan Sugirah, atau justru pecah kongsi dan memilih jalan sendiri sendiri.
Yang patut diingat, Partai Gerindra sukses pecah telur dan mampu mengantarkan calon presiden menjadi presiden. Sebab, sebelumnya presiden dari partai nasionalis, seperti Bung Karno, Golkar yaitu Soeharto, Bj. Habibi unsur profesional, Gusdur dari PKB, Megawati dari PDIP serta SBY dari Partai Demokrat dan Jokowi dari PDIP.
Tidak munutup kemungkinan, capaian itu bisa mengekor di daerah, salah satunya di Banyuwangi. Gerindra berpotensi mengantarkan kadernya menjadi Bupati Banyuwangi. Mengingat sebelumnya, dimulai dari Samsul Hadi dari PKB, Ratna Anis Lestari berangkat dari gabungan partai non parlemen, selanjutnya Abdullah Azwar Anas dari PKB/PDIP, hingga istrinya Ipuk Fiestiandani dari PDIP.
Catat: Tanggal 27 November 2024 digelar Pilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, semuanya punya gawe dan wes wayae!
Ali Nurfatoni, Sekretaris Forum Diskusi Dapil se Banyuwangi