Gogle News

Warga Mangli Jadi Korban Premanisme, Saat Dilaporkan ke Polsek Kaliwates Pelaku justru Lakukan Intim

$rows[judul]
(Foto/Lantaran.com)

Lantaran.com,Jember- Sebuah Aksi premanisme yang diikuti perampasan terjadi di Perumahan Griya Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur. Sekelompok orang memaksa masuk ke rumah warga dan mengambil sejumlah barang secara paksa. Bahkan, mereka juga merusak jaringan pompa air di rumah tersebut.

Kasus premanisme yang disertai perampasan ini menimpa Wawan Hari Susanto, Minggu 14 Januari 2024 sore, sekitar 17.00. Rombongan preman tersebut dipimpin oleh seorang pria berinisial N, warga Jember. Ia bersama tiga lelaki lain yang salah satunya disebut-sebut sebagai oknum LSM yang menjadi beking.

“Saya tinggal di Griya Mangli di rumah kontrakan. Ada beberapa barang yang diambil paksa. Seperti lemari besi, tabung gas dan vas bunga. Selain itu pelaku juga menggergaji pipa pompa air yang ada di dalam rumah,” kata Wawan kepada pelitaonline.co, Rabu (17/01/2024).

Keesokan harinya, Wawan melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kaliwates. Laporan ini diterima oleh Unit Reskrim polsek setempat. Bahkan kala itu, Kapolsek Kaliwates Kompol Mahrobi Hasan, berada di lokasi dan sempat menyebut bahwa tindakan itu sebagai bentuk premanisme. Hanya saja, hingga kini belum ada tindak lanjut atas laporan tersebut.

“Terlapor sempat datang ke ruang unit reskrim. Bahkan mengintimidasi saya di depan polisi. Anehnya, terlapor dibiarkan pergi dan tidak ditahan,” bebernya.

Baca Lainnya :

Dia menduga, bebasnya pelaku karena ada beking oknum LSM di belakang N. Sebab, saat proses pelaporan di polsek, oknum LSM dan terlapor tampak akrab dengan salah seorang anggota polisi. Diduga, sudah ada komunikasi antara terlapor dengan polisi yang menangani perkara tersebut.

“Anehnya, dua hari setelah laporan masuk, lemari besi yang sempat dibawa dikembalikan ke rumah. Saat itu saya sedang tidak di rumah. Lemarinya diletakkan dekat pagar begitu saja,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Unit Reskrim Polsek Kaliwates Iptu Joko Sudikdo membenarkan laporan itu. Hanya saja, dia menyatakan bahwa kasus tersebut telah selesai secara kekeluargaan melalui proses mediasi.