![$rows[judul]](https://lantaran.com/asset/foto_berita/20241022_060114.jpg)
“Inilah salah satu bentuk regenerasi pelaku seni yang terus kita lakukan. Inshaallah Banyuwangi tidak terlalu khawatir akan keberlanjutan kesenian daerahnya. Maka dari itu tidak hanya Gandrung Sewu, kami juga terus akan mensuport,"imbuhnya.
Hal tersebut Berkat konsistensi ini, sejak 2023 even Gandrung Sewu juga menjadi salah satu even unggulan dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pariwisata Taufik Rohman menerangkan bahwa Gandrung Sewu akan dihelat dengan sejumlah rangkaian. Diawali 24 Oktober, Padang Ulanan yakni apresiasi tari dan musik tradisi pada pukul 14.00 siang.
"Menyusul 25 Oktober akan berlangsung Meras Gandrung pada jam 16.00 WIB yang dilanjutkan dengan Pagelaran Wayang Gagrak Banyuwangi pada jam 19.00 WIB,"ungkapnya.
Pihaknya menegaskan, bahwa pagelaran kolosal Gandrung Sewu akan berlangsung 26 Oktober mulai pukul 13.00 WIB di tepi Pantai Marina Boom. Bahkan sendratari Gandrung Sewu tahun ini akan mengisahkan bagaimana para penari Gandrung yang berlatar belakang dari berbagai suku di Banyuwangi hidup dalam keadaan yang rukun dan guyub.
“Keragaman suku ini akan divisualisasikan oleh para penari Gandrung dengan menarikan tarian dari suku-suku tersebut diiringi lagu daerahnya masing-masing. Ini kan menjadi atraksi yang menarik, bagaimana seni budaya dari berbagai suku di Banyuwangi kita visualisasikan dalam sebuah koreografi yang apik dalam payung besar Gandrung Sewu,”kata Taufik.