![$rows[judul]](https://lantaran.com/asset/foto_berita/20250217_231458.jpg)
"Sebagai Korwilkersatdik, saya merasa bangga dapat berpartisipasi dalam acara sosialisasi P4GN di SDN 2 Karangrejo. Wilayah Karangrejo saat ini sudah berada dalam zona hitam atau sangat darurat sekali persoalan narkoba,"jelas Janoto.
Janoto, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan generasi muda tentang bahaya narkoba. "Kami berharap acara ini dapat menumbuhkan semangat untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba dan kekerasan, serta menjadikan Karangrejo sebagai contoh bagi wilayah lainnya," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hermin Dwi Susanti, ikut berstatemen mengingatkan mengenai bahaya narkoba serta pentingnya pencegahan terhadap tiga dosa besar pendidikan.
"Bahaya narkoba sangat nyata, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk mencegah penyalahgunaannya, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Sosialisasi ini juga mengingatkan kita untuk selalu menjaga pendidikan yang sehat dan aman, jauh dari bullying, intoleransi, dan kekerasan seksual. Saya berharap apa yang kami sampaikan dapat meningkatkan kewaspadaan orang tua, guru, dan masyarakat dalam melindungi anak-anak dari pengaruh negatif," tegas Hermin.
Sementara itu, Rudi Purwantoro menegaskan perlunya rehabilitasi bagi pemakai narkoba. "Penting bagi kita untuk tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga perhatian terhadap mereka yang sudah terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Rehabilitasi sangat dibutuhkan bagi mereka yang menjadi korban narkoba, agar mereka bisa kembali ke jalan yang benar. Selain itu, pencegahan terhadap tiga dosa besar pendidikan juga harus menjadi perhatian kita bersama untuk menciptakan suasana belajar yang sehat, aman, dan penuh kasih sayang," tandas Rudi.
Acara ditutup dengan yel-yel anti narkoba dan sesi tanya jawab, serta penyerahan simbolis Sertifikat Penghargaan kepada SDN 2 Karangrejo yang telah melaksanakan sosialisasi dan edukasi tentang P4GN dan tiga dosa besar pendidikan.