"Saya sambang (Berkunjung) ke saudara jadi kumpul. Dia (Korban) pas telpon-telponan marah ke anaknya. Karena dari pagi gak ada di rumah katanya dolan sama anak laki-lakinya ke tempat pria yang mau menikahi anak perempuanya," terang Lutfiyah.
Bahkan Lutfiyah sempat memperagakan adegan logat suara korban, dimana korban saat itu sedang cekcok mulut lewat telepon dengan sang anak.
"Koen laopo dolen nang wong lanang liyo koyok wong gatelen ae. Bahno tak parani koen yo. (Kamu ngapain main dengan laki-laki lain seperti orang kegatelan saja. Biar tak kemput kamu ya). Ternyata sampai di sana gak ketemu sama anaknya salipan di jalan," terang Lutfiyah.
Lutfiyah menjelaskan, korban yang seorang janda meninggalkan 2 anak laki-laki dan perempuan. Selama puluhan tahun korban tidak tinggal di rumah melainkan pergi merantau ke luar negeri sebagai pekerja migran. Terakhir bekerja di Surabaya sebagai pembantu rumah tangga. Katanya, korban sudah sebulan pulang ke rumah dan memiliki rencana akan kembali bekerja ke Surabaya.
"Terakhir saya ketemu (Korban) Minggu pagi. Malamnya sudah tidak bisa dihubungi (HP non aktif)," pungkasnya.
Kasus ini sekarang ditangani oleh aparat kepolisian Namun pihaknya enggan berkomentar karena penyelidikan belum selesai.