Gogle News

Bawaslu Banyuwangi Merilis Hasil Pemetaan TPS Potensi Rawan Di Pilkada Serentak Tahun 2024

$rows[judul]
(Foto : Jajaran Komisioner Bawaslu dan Jajaran Panwaslu Kecamatan Se-Banyuwangi/Lantaran.com)

Lantaran.com,Banyuwangi-Bersama jajaran Badan Pengawas pemilihan Umum (Bawaslu) telah melakukan pemetaan beberapa titik lokasi tempat pemungutan suara (Tps) rawan jelang penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 di Banyuwangi Jawa Timur.

Dalam rilisnya Bawaslu menyampaikan terdapat 9 indikator indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi dan 1 indikator tidak terjadi tetap diantisipasi.

Ketua Bawaslu Banyuwangi, Andrianus Yansen Pale melalui anggota Khomisa Kurnia Indra selaku kordiv Pencegahan, Parmas dan Humas menyampaikan, pemetaan kerawanan dilakukan terhadap 8 variabel dan 25 indikator, hasil ini diambil dari 217 kelurahan/desa di 25 kecamatan se- kabupaten Banyuwangi.

“Bawaslu Banyuwangi menerima laporan kerawanan TPS di wilayahnya dari pengawas tingkat kecamatan (Panwaslu) 25 Kecamatan, pengambilan data TPS rawan dilakukan selama 6 hari yang dimulai tanggal 10 sampai dengan 15 November tahun 2024,”ungkapnya dalam rilisnya,pada Rabu 20 November 2024.

Indra juga menjelaskan, bahwa keterkaitan dengan Variabel dan Indikator potensi TPS rawan tersebut diantaranya : 

Baca Lainnya :

Pertama, penggunaan hak pilih data pemilih tetap (DPT) yang tidak memenuhi syarat atau TMS, DPTb,potensi DPK, penyelenggara pemilihan di luar domisili, pemilih disabilitas terdaftar di DPT,dan atau wilayah yang memiliki riwayat PSU/PSSU).selanjutnya yang Kedua, Keamanan TPS yang memiliki riwayat rawan konflik (kekerasan, intimidasi, dan/atau penolakan penyelenggaraan pemungutan suara. Ketiga, TPS berpotensi terjadi politik uang, dan yang keempat, politik SARA,Kelima, pihak yang harus netral baik itu petugas penyelenggara pemilihan, ASN, TNI/POLRI, Kepala Desa beserta perangkatnya.keenam, terkait logistik yang didistribusikan mengalami kerusakan, jumlah surat suara yang diterima jumlahnya lebih/kurang, Ketujuh, Jarak lokasi TPS sulit dijangkau, rawan konflik, dan rawan terjadinya bencana, TPS yang berdekatan dengan lembaga pendidikan dekat area pabrik pertambangan dan Lokasi khusus, serta TPS yang berlokasi dekat dengan tempat tinggal/ posko pemenangan tim paslon, Kesembilan, wilayah yang kesulitan jaringan listrik dan internet.


Kemudian dari 9 variabel dan indikator tersebut TPS Rawan yang paling banyak terjadi dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemungutan suara, 14 indikator lagi berpotensi banyak terjadi , Indra mengingat kan, bahwa sesuai dengan yang dijadwalkan digelar pada 27 November mendatang.