“Kalau yang paling banyak dapat uangnya si mempelai wanita, syukuri saja. Karena apa, ibaratnya yang nanti mengatur keuangan ketika berumah tangga itu ialah sang istri,” ujar Mak Rodiah saat memimpin kosek ponjen suatu pernikahan di Desa Labanasem Kecamatan Kabat.
Dalam proses pelaksanaan tradisi ini dijelaskan bahwa ketika calon mempelai hendak melakukan tradisi kosek ponjen, akan meminta uang ponjen serta doa restu kepada masyarakat lingkungan sekitar.
Mak Rodiah membeberkan, bahwa kelak ketika kedua mempelai sudah hidup berumah tangga dan berdampingan dengan masyarakat juga akan melakukan hal tersebut.
"Dalam perkembangannya, upacara tradisi kosek ponjen perlu dilestarikan agar tidak punah. Sebab budaya dan tradisi lokal sebagai suatu bentuk dari keragaman budaya bangsa Indonesia dan harus dilestarikan,"ungkap mak Rodiah saat ditanya usai melemparkan beras kuning ke arah keluarga kedua mempelai.
Tetap harus Terus dilestarikan karena tradisi dan adat-istiadat yang bersifat positif serta mengamalkannya selagi hal tersebut tidak membahayakan kehidupan.