"Itu sangat luar biasa mengguncang masyarakat Bawean Karena banyak bangunan runtuh," ujarnya.
Lilik mengaku sampai saat ini, bantuan belum tersedia dari pemerintah, dan warga mengandalkan inisiatif mereka sendiri untuk membantu satu sama lain. Ia berharap pemerintah segera mengirim bantuan untuk warga terdampak.
"Saat ini masyarakat belum buka puasa karena seharian kita masih khawatir belum ada yang berani masuk ke dalam rumah atau masak di dapur. Paling bisa minum doang. Kami harapkan pemerintah segera mengirim bantuan makanan untuk kami yang terdampak," jelasnya.
Warga lainnya dari Desa Sukaoneng Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Aminah mengalami hal serupa. Keadaan memaksa ia dan warga lain untuk mengungsi di lapangan pondok pesantren Al Amin Sukaoneng.
"Ini kami tarawih di halaman masjid karena jam 7 tadi ada gempa susulan. Kami juga tidur di lapangan. Anak-anak pondok juga pada pulang semua libur empat hari besok ujian UNBK juga diliburkan dulu," imbuhnya.***