![$rows[judul]](https://lantaran.com/asset/foto_berita/IMG-20250909-WA0010.jpg)
“Tujuannya untuk melakukan skrining potensi penyakit pada individu agar mudah memfokuskan intervensi pengobatan penyakit di suatu wilayah,” katanya.
Untuk mencapai hal tersebut, lanjut Edi, setiap kader posyandu harus menguasai 25 keterampilan yang tercakup dalam lima kategori. Yaitu keterampilan pengelolaan posyandu, keterampilan bayi dan balita, keterampilan ibu hamil, menyusui, keterampilan usia sekolah dan remaja, dan keterampilan usia produktif dan lansia.
Dengan penguasaan keterampilan kader posyandu yang semakin matang, Edi berharap pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pesanggaran juga semakin baik. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan semakin tinggi, angka stunting turun hingga di bawah 5 persen, dan menuntaskan penyakit TBC (Tuberkulosis) dan kusta.
Oleh karena itu, Edi Nurcahyo tidak lupa berterima kasih kepada PT BSI karena telah bersedia bekerja sama untuk menyelenggarakan pelatihan kader posyandu. Dia optimis, dengan kolaborasi, target kesehatan Indonesia Emas 2024 bisa terwujud. (*)