Gogle News

Diduga Ada Penyelewengan Beras Oleh Kasun, Warga Situbondo Luruk Kantor Kecamatan

$rows[judul]
Puluhan warga luruh Kecamatan Kapongan, Situbondo.

Lantaran.comSitubondo - Diduga terjadi penyelewengan beras beras bantuan pangan atau bantuan cadangan beras pemerintah (CBP), Warga Desa Seletreng, Kecamatan Kapongan, Situbondo.

Dengan membawa berbagai poster, mereka meminta perangkat desa itu dicopot dari jabatannya. Selain meminta dua kepala dusun (Kasun) di Desa Seletreng, yang diduga menyalahgunakan bantuan pangan untuk tahap satu dan dua dipecat, puluhan juga meminta ratusan sak CBP yang dijual oleh oknum Kasun itu, dikembalikan dan diberikan kepada warga yang berhak menerimanya.

Pantauan dilapangan, puluhan warga Desa Seletreng tiba di Kantor Kecamatan Kapongan, Situbondo, mereka langsung berorasi dan membentangkan puluhan poster hujatan, yang meminta camat kapongan menemuinya di pendopo kecamatan.

Usai berorasi di halaman depan kantor kecamatan, para perwakilan ditemui Jonaidi dan Kades Seletreng, namun perwakilan warga mengaku kecewa. Sebab bagian kecamatan dan oknum perangkat Desa Seletreng tidak memiliki data penyaluran.

Zainullah penanggung jawab aksi mengatakan, aksi yang sudah berlangsung di halaman Kecamatan tidak memperoleh hasil memuaskan. Camat dan oknum perangkat desa tidak bisa mendatangkan instansi terkait. 

Baca Lainnya :

“Pihak PT. Yasa sebagai pemenang tender dari bulog tidak dihadirkan, dinas pertanian dan pangan tidak ada, penyalur tahap satu sebagai kunci utama juga tidak hadir. Karena banyak yang tidak datang, tidak ada yang bisa menengahi tuntutan warga,” kata Zainul, Selasa (26/3/2024).

Sementara itu, Aklam sebagai tenaga penyalur CBP dari Provinsi hanya memasrahkan undangan kepada pihak desa. Selebihnya perangkat desa yang bisa menentukan penerima maupun orang yang tidak berhak menerima.

“Aklam sebagai penyalur beras dari PT. Yasa juga tidak bisa menunjukkan data, katanya sudah setor ke PT Yasa. Malah menegaskan penyaluran sudah sesuai, tapi dimintai data tidak mau,” ujar Zainul.