![$rows[judul]](https://lantaran.com/asset/foto_berita/ADA.png)
Lantaran.com, Surabaya - Unjuk rasa Indonesia Gelap di depan DPRD Jawa Timur, Surabaya Jumat (21/2), diwarnai dengan aksi bakar ban oleh ratusan massa dari mahasiswa, akademisi dan masyarakat sipil.
Massa yang tergabung Arek Gerakan Rakyat (Gerak) ini juga menyiram perwakilan anggota DPRD dengan air.
Awalnya, massa membagikan makanan ringan ke polisi. Tak lama mereka membakar ban di depan Gedung DPRD Jatim. Api berkobar, asap hitam pun membumbung tinggi.
Massa juga bergantian melakukan aksi teatrikal dan orasi. Mereka mendesak agar pimpinan anggota legislatif turun ke jalan menemui mereka.
"Bakar amarah, jangan tunduk, kita lawan, kita hantam, sampai semua runtuh! Taek!," kata salah satu orator.
Mereka juga sempat memutar lagu Sukatani berjudul Bayar Bayar Bayar, serta menyanyikan lagu Buruh Tani dengan mengubah sebagian liriknya.
"Di bawah kuasa tirani, Prabowo!," pekik mereka.
Tak lama, dua anggota Fraksi PDIP DPRD Jatim menemui mereka, yang pertama adalah anak mantan Menteri Sosial dan Mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yakni Fuad Bernardi, serta politikus Yordan M Batara-Goa.
Saat menemui demonstran, Fuad mengatakan pihaknya akan menampung tuntutan massa aksi dan menyampaikannya ke pemerintah pusat. Pasalnya kebanyakan program yang dituntut merupakan kewenangan pemerintah pusat.
"Kami di Provinsi Jatim yang bisa kami lakukan itu adalah nanti kita bisa menyampaikan apa yang menjadi keluhan, apa yang menjadi keinginan dari para massa dari para demonstran ini untuk nanti kita bisa sampaikan ke pemerintah pusat, untuk menjadi pertimbangan," kata Fuad.
Fuad juga mengatakan Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf tak ada di kantor karena sedang masa reses atau berkunjung ke daerah pilihannya.
"Ya, kan sekarang masa reses, jadi kan memang masa reses sehingga sebenarnya anggota DPRD enggak ada, karena kami dapilnya di Surabaya, jadi kita bisa menemui para massa," ucapnya.
Senada, Yordan mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan aspirasi massa aksi dan berjanji memastikan program pemerintah tidak akan merugikan rakyat.
Baca artikel CNN Indonesia "Indonesia Gelap di Jatim Ricuh, Massa Siram Air ke Anak Risma PDIP" selengkapnya di
"Kami akan memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi kawan-kawan, kami akan mengawal program pemerintah, memastikan bahwa dalam pelaksanaannya rakyat tidak boleh jadi korban," kata Yordan.
Namun massa aksi tak puas dengan jawaban itu. Salah satu di antara mereka kemudian membuka air mineral kemasan, mendoakannya lalu menyiramkannya ke arah Fuad dan Yordan.
"Dari tadi kita mendengar sekadar ucapan saja dan kalau memang beliau itu berjanji maka kita yang akan memastikan janji janji tersebut,"ucap seorang peserta aksi.
"Polisi polisi sebagai tonggak awal penindas rakyat, sepakat. Biar mereka-mereka itu percaya yang namanya barokah. Kalau mereka percaya yang namanya barokah, maka semua elemen masyarakat mendoakan agar bapak ini dan kroni-kroninya menepati janji-janjinyaz Maka dari itu kita mendoakan, khususon ila ruhi kulhu Alfatihah," kata dia seraya menyiram air ke kedua anggota DPRD itu.
Massa aksi lainnya kemudian melemparkan botol air mineral. Suasana kemudian menjadi ricuh dan tidak terkendali. Akibatnya, Fuad dan Yordan kemudian terpaksa meninggalkan lokasi demo dengan kawalan aparat kepolisian.