![$rows[judul]](https://lantaran.com/asset/foto_berita/IMG-20250729-WA0005.jpg)
“Kami percaya bahwa kerja sama dengan institusi seperti FPIK UB akan memperkuat kontribusi dalam bidang inovasi, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat lokal,” ungkapnya.
Sementara itu, GMO sekaligus KTT PT BSI, Roelly Franza, menjabarkan bahwa pihaknya membuka peluang kolaborasi seluas-luasnya demi mendukung pengembangan kawasan pesisir secara berkelanjutan.
“Kami melihat banyak potensi yang bisa dimaksimalkan bersama, terutama dalam peningkatan kapasitas masyarakat dan konservasi berbasis riset,” bebernya.
Dalam kerjasama, PT BSI dan FPIK UB sepakat untuk membangun kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan. Serta mampu memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terutama di sektor pesisir dan kelautan.
Penting diketahui, PT BSI adalah pelaku investasi di wilayah Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. PT BSI merupakan pemegang izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) Emas dan Mineral Pengikutnya, Nomor 188/547/KEP/429.011/2012.
Wilayah Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, meliputi Desa Kandangan, Sarongan, Sumberagung, Sumbermulyo dan Pesanggaran.
Anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk tersebut telah dinyatakan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) sesuai Kepmen ESDM Nomor 159.K/90/MEM/2020. Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN ini menjalankan operasi produksi tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan pesanggaran, Banyuwangi.
Sebagai pelaku investasi, PT BSI terus menancapkan komitmennya kepada masyarakat. Program PPM atau CSR terus digelontorkan dengan 8 program utama. Meliputi program bidang pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkungan, pembentukan lembaga komunitas dan infrastruktur. (*)