Lantaran.com, Banyuwangi - Sebuah video guguran partikel blasting atau aktivitas peledakan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) viral di media sosial, Senin kemarin (25/11/2024).
Sebagai perusahaan yang terbuka dan komitmen menerapkan Good Mining Practice, anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk tersebut langsung memberikan penjelasan kepada publik. Khususnya kepada masyarakat ring satu Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.
Government and Public Relations Manager PT BSI, Iwa Mulyawan menyampaikan, blasting merupakan aktivitas reguler di Tujuh Bukit Operations sebagai metode penambangan yang digunakan untuk membuka akses ke deposit mineral berharga. Kegiatan ini dilakukan secara rutin oleh tambang emas gunung Tumpang Pitu, di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, sejak mulai beroperasi di 2016 silam.
Dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah dan secara lebih detil dituangkan dalam SOP, dengan menerapkan praktik pengelolaan tambang yang bertanggung jawab atau Good Mining Practice.
"Perusahaan (PT BSI) selalu melakukan sosialisasi aktivitas peledakan beberapa jam sebelumnya, terutama kepada warga dan pemangku kepentingan dalam radius 500 meter dari lokasi peledakan," kata Iwa, Selasa (26/11/2024).
Selain sosialisasi, lanjutnya, juga dilakukan pemantauan di area luar tambang pada saat aktivitas blasting. Peledakan pun dijalankan dengan perhitungan matang guna memastikan arah lemparan material ke tengah lokasi atau menjauhi arah laut.
"Penyebaran partikel halus pada 25 November 2024, diakibatkan perubahan angin dari timur ke selatan. Material blasting (bebatuan) tetap mengarah ke dalam area tambang," ungkap Iwa.
Dengan kata lain, video viral yang beredar pada Senin kemarin (25/11/2024), dipastikan bukan fenomena longsor. Melainkan guguran partikel debu blasting yang tertiup angin.