Selanjutnya ia bersama dengan teman-temannya membantu untuk mengurus legalitas dan saat ini sedang di Proses.
"Paradigma yang terbangun di Masyarakat, seharusnya dalam pengurusan persoalan administrasi itu pemerintah hadir, tidak hanya memberikan instruksi maupun sosialisasi terkait dengan hal tersebut," terangnya.
Ini bukan soal patuh peraturan dari pemerintah, salah satunya yakni terkait dengan legalitas kelembagaan yang telah di maksud yakni SK Kemenkumham legalitas Sanggar tersebut.
"Pada akhirnya, beberapa keluhan masyarakat itu menganggap pemerintah tidak serius dan terkesan memberikan dampak negatif pemerintah.
Terkait dengan dukungan pimpinan Sanggar Sapu Jagad kepada Prabowo murni dari hati tanpa ada yang mengarahkan.
"Artinya, mereka masyarakat suku Osing Kemiren dari Sanggar Sapu Jagad yang dipimpin tokoh masyarakat adat hingga kini mempertahankan titipan warisan Nenek moyang "Buyut Cilik"," jelasnya.
Seharusnya berbicara tentang Budaya pemerintah tidak memberikan efek ketidakpastian dalam membantu masyarakat melestarikan budaya.
"Bukan persoalan masalah politik atau sikap dukung mendukung calon pasangan Presiden, namun dari awal kita komunikasi menggugah hati kecil saya pribadi dan teman-teman untuk membantu," pungkasnya.