Gogle News

Kepala Sekolah Bantah ada Perundungan Dua Siswa SMP 17 Agustus Muncar Oleh Kakak Kelas

$rows[judul]
Ilustrasi Bullying

"Yang disebut ya TGR (pelaku) dan NA (pelaku). Kalau yang lain gak ingat dia," tambah Sahnan.

Tak terima anaknya dikeroyok, Sahnan dan istrinya mencoba mengonfirmasi ke pihak sekolah. Bukannya ditanggapi, justru keluhannya dianggap permasalahan sepele. Bahkan sudah dua kali ia mendatangi sekolah anaknya tersebut.

Sampai-sampai ia bersama saudaranya mengadu ke salah satu radio swasta, dan mengeluh terkait peristiwa yang dialami anaknya itu.

Sementara korban lain, yakni AK mengaku bernasib serupa. Ia dikeroyok lima orang seniornya. Sehari pasca-pengeroyokan yang dialami RAK, sahabatnya.

AK tak paham alasan dirinya dieroyok. Karena tak ada masalah apalagi dendam yang menyelimuti ia dengan salah satu pelaku. Seingatnya, ia hanya melirik yang diartikan NA, terduga pelaku sebagai tanda menantang.

Baca Lainnya :

"Hanya melirik. Terus dikira nantang. Langsung didatangi dan dipukul. Habis itu datang lagi (kakak kelas) datang mukul bergantian. Gak berani ngelawan, pasrah saja dipukuli," ungkap AK kepada mili.id.

Lantaran aksi pengeroyokan tersebut, AK mengalami nyeri pada bagian perut dan punggung.

Terpisah, Kepala SMP 17 Agustus 1945 Muncar, Yulianti membantah adanya aksi pengeroyokan di lingkungan sekolahnya. Termasuk membantah pengakuan muridnya di salah satu radio swasta.