YOUTUBE

Kelola Sampah Ramah Lingkungan, Ini yang Dilakukan PT BSI

$rows[judul]
Pengelolaan sampah di PT BSI

“Sampah yang terkumpul setiap hari cukup banyak, bisa mencapai 1,5 ton,” kata Lena. 

Sesampainya di TPS, sampah-sampah tidak dibiarkan begitu saja. Tim pengelola sampah masih memilahnya lagi, memisahkan antara sampah organik dan anorganik.  

Sampah berupa sisa makanan, buah, atau sayuran dikelompokkan tersendiri. Bobotnya bisa mencapai 600 kilogram per hari. Setelah terkumpul, sampah jenis ini diberikan kepada masyarakat. Masyarakat sekitar biasa memanfaatkan sampah jenis ini untuk budi daya maggot (larva lalat hitam) atau pakan hewan peliharaan.

“Budi daya maggot ini dijalankan oleh kelompok PEGA (Pemuda Etan Gladak Anyar) Sumberagung,” ungkapnya.

Sampah kategori B3 juga ditangani tersendiri. Ada divisi khusus di bawah Departemen Lingkungan yang menanganinya. Tempat pembuangan sementara untuk sampah B3 pun terpisah.

Baca Lainnya :

Sementara itu, sampah anorganik berupa wadah makanan (pack meal), kardus, atau botol diberikan kepada koperasi sekitar perusahaan untuk dimanfaatkan kembali. Sisa sampah residu berupa kantong plastik, kaleng, kotak kemasan susu, tisu, dan kertas diangkut ke TPS 3R Balak, Songgon, yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi setiap dua kali dalam seminggu.

Praktik pengelolaan sampah di Tujuh Bukit Operations berpedoman pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

“Peraturan-peraturan tersebut menjadi panduan kami dalam menjalankan program-program pengelolaan sampah di Tujuh Bukit,” ungkap Lena.