YOUTUBE

Dari Ilmu Mantiq hingga Usul Fiqh, Santri Adz-Dzikra Banyuwangi Unjuk Prestasi di Festival Anak Shol

$rows[judul]
(Foto: Pengasuh Ponpes Adz-Dzikra Banyuwangi KH. Ir. Wahyudi /Lantaran.com)

▪︎ Sandy Maura Azhara tampil menawan dalam Balago, seni berbahasa yang menonjolkan keindahan pelafalan dan retorika Islam. Gaya penyampaian yang ekspresif dan penuh makna menambah daya tarik tersendiri.

▪︎ Farhan Anas dengan penuh keyakinan mempresentasikan isi kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, menonjolkan kedalaman pemahaman terhadap nilai-nilai tasawuf dan akhlak.

▪︎ Rafqi Abidan menampilkan tema Usul Fiqh, menjelaskan prinsip dasar hukum Islam dengan argumentasi rasional yang menunjukkan kematangan berpikir di usia muda.

▪︎ Sementara itu, Yofi Septa membawakan simulasi “gelar perkara fiqih”, mencontohkan bagaimana kaidah fiqih diterapkan dalam penyelesaian kasus sehari-hari. Penampilannya mendapat apresiasi khusus dari dewan juri karena dianggap inovatif dan edukatif.

Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, mengapresiasi inovasi dan semangat para peserta, khususnya dari kalangan pesantren. Ia menegaskan bahwa Festival Anak Sholeh bukan sekadar ajang lomba, tetapi bagian dari strategi pembangunan sumber daya manusia yang berkarakter.

Baca Lainnya :

“Generasi muda Banyuwangi harus tumbuh sebagai generasi Qurani yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di era global. Apa yang ditampilkan oleh santri Adz-Dzikra hari ini adalah contoh nyata,” ujar Mujiono.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno, Festival Anak Sholeh menjadi ruang ekspresi sekaligus tolak ukur penerapan nilai-nilai pendidikan agama Islam di sekolah.

“Melalui ajang seperti ini, kita bisa melihat bagaimana nilai-nilai spiritual diinternalisasi oleh anak-anak kita. Mereka belajar kompetitif dengan cara yang menyenangkan, namun tetap berjiwa Qurani,” tutur Suratno.