Lantaran.com,Banyuwangi -Paska pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024, Aplikasi Sistem Informasi Penghitungan Rekapitulasi atau (Sirekap) menuai banyak kejanggalan.
Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap yang di percaya mengurangi kecurangan pemilu justru jadi pemicu timbulnya kegaduhan.
Banyak di temukan perbedaan data antara hasil pemungutan suara di sejumlah tempat dan data yang ditayangkan di Sirekap menjadi sorotan utama.
Dengan adanya kasus hilangnya suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) di Dapil III, Partai dan Caleg dari PDI Perjuangan merasa menjadi korban. Hal tersebut sebagaimana disampaikan langsung oleh Sonny dalam unggahan akun sosmed miliknya.
"Dalam Rekap KPU progres ke 7.053 dari 9.582 TPS yang ada di Jatim III, PDI-Perjuangan kehilangan suaranya sebanyak 972", ujar Sonny menanggapi hilangnya suara PDI-Perjuangan di dapil Jatim III.
"Dengan suara total partai (coblos partai + coblos Caleg), harusnya jumlahnya 179.192 tapi yang tertulis di real count KPU terulis 178.220,"jelas Sonny.
Sonny juga menyampaikan, terkait dengan hilangnya suara dengan tiba-tiba ,ia khawatir ada niatan tidak baik yang dilakukan pihak-pihqk tertentu untuk memindah suara PDI-Perjuangan ke partai yang lain.
"Kami khawatir suara itu pindah ke partai lain sangat yang berharap ada penambahan suara paska pencoblosan. Baik itu dalam rangka mengurangi suara PDI Perjuangan, menambahkan kr Partai tertentu agar menjadi pemenang, atau bahkan untuk menambah suara Partai yang saat ini diperkirakan tidak lolos ke Senayan", ungkap Sonny.